Pengaruh Jarak Nozzle pada Air Cooling Brake

Authors

  • Muhamad Misbach Suryo Nugroho Nugroho Politeknik Negeri Malang
  • Chandra Gunawan Politeknik Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.51903/juritek.v5i2.4823

Keywords:

Rem Tromol; Overheat; Jarak Nozzle; Udara Bertekanan, Arduino Mega 2560

Abstract

Kecelakaan lalu lintas merupakan permasalahan serius yang terjadi secara global, termasuk di Indonesia. Salah satu faktor utama penyebab kecelakaan adalah kegagalan sistem pengereman, khususnya rem blong. Rem blong umumnya disebabkan oleh overheating pada sistem rem, yang mengakibatkan berkurangnya daya cengkeram rem atau munculnya vapor lock, sehingga pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraannya. Kondisi ini sangat berisiko, terutama pada kendaraan bermuatan berat seperti truk, bus, dan mobil pick-up. Panas berlebih pada sistem rem terjadi karena gesekan saat pengereman menghasilkan temperatur yang melampaui kapasitas sistem, sehingga mempercepat kerusakan dan meningkatkan potensi kecelakaan. Salah satu solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan menjaga temperatur rem tromol, yaitu melalui sistem pendingin otomatis menggunakan udara bertekanan yang diarahkan ke rem tromol. Metode ini  mencegah kegagalan sistem rem akibat panas berlebih dan meningkatkan keselamatan kendaraan berat. Penelitian ini dilakukan pada prototipe rem tromol untuk menguji efektivitas udara bertekanan (5 bar) dengan memvariasikan jarak nozzle (8 mm, 10 mm, dan 12 mm) dengan sudut nozzle (45°) secara otomatis menggunakan Arduino Mega 2560. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang akurat mengenai jarak yang paling berpengaruh dalam menurunkan temperatur rem. Hasil terbaik diperoleh pada jarak yang tedekat yaitu 8 mm, dengan temperatur pendinginan terendah sebesar 127,64°C.

References

[1] D. B. Wibowo and I. Haryanto, “Kegagalan Fungsi Pengereman Bis Dan Truk Akibat Rusaknya Komponen Rakitan Kampas Rem,” Rotasi, vol. 17, no. 1, p. 19, 2017, doi: 10.14710/rotasi.17.1.19-2.

[2] Amirrulah, “Kecelakaan di Jalan Raya Akibat Rem Blong,” Berita Transportasi dan Logistik, 2024. https://bisnisnews.id/detail/berita/80-persen-kecelakaan-di-jalan-raya--akibat-rem-blong--12-ribu-orang--tewas--pengemudi-ceroboh (accessed Jan. 12, 2024).

[3] S. S. Muhammad Hendro Aprianto, Arif Wisaksono and U. M. Sidoarjo, “Rancang Bangun Sistem Peringatan Overheating pada Suhu Kampas Rem Mobil dengan Telegram,” pp. 219–224, 2023, doi: 10.31284/p.snestik.2023.4301.

[4] A. N. THOYYIB, “Pengaruh Berat Kendaraan Terhadap Efisiensi Rem Mobil Bus Kecil,” Repos. Politek. Keselam. Transp. Jalan, 2021.

[5] J. Jusnita and D. Denur, “Analisis Perbandingan Suhu Rem Tromol dengan Penggunaan Fluida Sebagai Pendingin: Pendekatan Eksperimental,” J. Surya Tek., vol. 10, no. 2, pp. 908–911, 2023, doi: 10.37859/jst.v10i2.6440.

[6] M. F. Anjasmara, Y. B. Laras, W. H. Azrie, L. P. Wardiana, and S. Setijo Budi, “Rancang Bangun Sistem Peringatan Suhu Pengereman Berbasis Mikrokontroller ATmega 16,” pp. 1–7, 2017, doi: 10.5614/sniko.2017.1.

[7] J. Dewanto and A. Andreas Wijaya, “Sistem Pendingin Paksa Anti Panas Lebih (Over Heating) pada Rem Cakram (Disk Brake) Kendaraan,” J. Tek. Mesin, vol. 12, no. 2, pp. 97–101, 2017, doi: 10.9744/jtm.12.2.97-102.

[8] M. M. David and N. F. Nike, “Pengaruh Penambahan Air Scoop Dan Pemberian Variasi Bahan Brake Pad Terhadap Penurunan Panas Pada Sistem Rem,” vol. 6, no. 2, pp. 183–192, 2024, doi: 10.20527/jtamrotary.v7i.

[9] J. Jusnita, D. Annisa Fithry, and V. Selviyanty, “Sistem Pengendalian Panas Rem Tromol dengan Water Cooller sebagai Solusi Losse Brake pada Truck,” J. Surya Tek., vol. 9, no. 2, pp. 511–515, 2022, doi: 10.37859/jst.v9i2.4333.

[10] S. Topouris, D. Stamenković, M. Olphe-Galliard, V. Popović, and M. Tirovic, Heat dissipation from stationary passenger car brake discs, vol. 66, no. 1. 2019. doi: 10.5545/SV-JME.2019.6002.

[11] H. P. Satrio, “Ducting Dan Sudut Pemasangan Terhadap Performa Radiator Sapuangin Speed V1,” 2018.

[12] A. Mursadin and R. Subagyo, Bahan Ajar Perpindahan Panas I HMKK 453. 2016.

[13] O. F. P. Lyons, D. B. Murray, and A. A. Torrance, “Ai Jet Cooling of Disc Brake,” Arch. Proc. Inst. Mech. Eng. Part C J. Mech. Eng. Sci., vol. 203–210, 2018.

[14] F. I. Alao and S. Babatunde, “3 - On Some Basics of Compressible Fluid Flows,” Appl. Heat, Mass Fluid Bound. Layers, pp. 55–66, 2020.

[15] I. D. Wijatama, “Analisis Efek Pendingin Konveksi Paksa Menggunakan Jet Sintetik Nozzle X Analisis Efek Pendingin Konveksi Paksa,” Univ. Pembangunan, Fak. Tek., 2020.

[16] D. Sasmoko, Arduino dan Sensor. Yayasan Prima Agus Teknik, 2021.

[17] T. Khatir, M. Bouchetara, K. Derrar, M. Djafri, S. Khatir, and M. A. Wahab, “Thermomechanical Behavior of Brake Drums Under Extreme Braking Conditions,” Comput. Mater. Contin., 2021, doi: DOI:10.32604/cmc.2022.020879.

[18] F. P. Incropera, D. P. Dewitt, T. L. Bergman, and A. S. Lavine, Fundametals of Heat and Mass Transfer. 2007.

Downloads

Published

2025-07-04

How to Cite

Nugroho, M. M. S. N., & Chandra Gunawan. (2025). Pengaruh Jarak Nozzle pada Air Cooling Brake. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Elektro Dan Komputer, 5(2), 259–268. https://doi.org/10.51903/juritek.v5i2.4823