Kajian Hukum Waris Anak Angkat Dalam Perspektif Hukum Islam
DOI:
https://doi.org/10.55606/inovasi.v4i3.4279Keywords:
Rights, Inheritance, Adopted ChildAbstract
Children In Islamic law, adopted children do not have inheritance rights because there is no blood relationship between them and their adoptive parents. Therefore, it is important to examine this issue from a conceptual perspective within Islamic legal principles. This study aims to determine the legal position of adopted children in the distribution of inheritance according to Islamic law, as well as to identify alternative legal mechanisms that can be applied so that adopted children may receive a portion of the inheritance. The research employs a normative legal method, utilizing a literature review and legislative approach. Based on this perspective, adopted children may receive inheritance from their adoptive parents through a mandatory will (wasiyyah wajibah), which entitles them to up to one-third of the estate. The obligation of a mandatory will applies to anyone who dies and leaves assets but does not make a formal will—part of their estate must be allocated to fulfill this obligation. Thus, the distribution of inheritance to adopted children can be carried out through a wasiyyah wajibah or by way of property donation.
References
BUKU
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: PT Ikhtiar Baru Van Hoeve, 2000), hal. 30.
Abdul Manan, Penerapan Hukum Waris Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2016), hlm. 112.
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, cet. 1. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004), hal. 52
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia (Jakarta: Akademia Pressindo, 1992), hal 28.
Abdurrahman al Jaziri, al Fiqh ala al ‘Araba’ah, jld.3, (Kairo: Muassasah al Mukhtar, 2000), hal, 208-209.
Anshary, Hukum Waris Islam Dalam Teori Dan Praktik, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), hal 87
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Waris Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2000), hlm. 45.
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Waris Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2001), 45.
Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hal 375.
Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hal 466
Ahmad Zahari, Tiga Versi Hukum Kewarisan Islam, Syafi’I, Hazairin Dan KHI (Pontianak: Romeo Grafika, 2006) hal 98
Ahmad Zahari, Tiga Versi Hukum Kewarisan Islam, Syafi’i, Hazairin dan KHI (Pontianak: Romeo Grafika, 2006), hal 99
Ahmad Zuhdi, Hukum Waris Islam: Konsep dan Implementasi, (Jakarta: Kencana, 2019), 134.
Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 150.
Amir Syarifuddin, Hukum Waris Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 87.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, “Kamus Besar Bahasa Indonesia,” (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hal, 517.
Amir Muallim dan Yusdani, “Konfigurasi Pemikiran Hukum Islam”, (Yogyakarta: UII Press, 1999), hlm. 92.
As-Syathibi, “Al Muwafaqot Fi Ushul al-Ahkam”, (Kairo: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,2005.), hlm.4.
Djaja s Meilala, “ Perkembangan Hukum Oerdata Tentang Orang dan Hukum Perdata,” ( Bandung:Nuansa Aulia, 2015) hlm. 83.
D.Y. Witanto, “Hukum Keluarga Hak Dan Kedudukan Anak Luar Kawin” (Jakarta: Pustakaraya Jakarta Indonesia,2012), hlm. 48.
Fahmi Amruzi, rekontruksi wasiat wajiabah dalam Kompilasi Hukum Islam (Yogyakarta: Aswaja Perssindo, 2014), hal 77.
Prof. Adensi Timomor, S.H., M.H., M.Si, Dr. Theodorus Pangalila, S.Fils., M.Pd, Filsafat Hukum, (Bojongssari-Purbalingga: Eureka Media Aksara, 2024), Hlm, 76
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum: Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Liberty, 2010), hlm. 87.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, ed. Ke-3, 2005), hal, 398.
Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqh Islam dan Dalil-Dalilnya (Jakarta: Gema Insani, 2007), hlm. 1070.
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: al Waah, 1993), hal, 81.
Yusuf Somawinata, Fiqih Mawaris (Jakarta: Gaya Media Pratama,2002), hal 163
Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hal, 139.
JURNAL/ARTIKEL
Ahmad F. Assegaf, “Penyesuaian Hukum Waris Islam dengan Kondisi Sosial di Negara-negara Mayoritas Muslim,” Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan Vol. 19, No. 3 (2022): 240-242.
Ahmad S. Al-Mubarak, “Anak Angkat dalam Perspektif Hukum Waris Islam,” Jurnal Studi Hukum Islam Vol. 8, No. 1 (2021): 112-113. Di akses dari https://ejournal.unisnu.ac.id/JSHI/article/view/2592 Pada 18 Febuari 2025.
Fajaruddin Hamzah, “Penerapan Hibah dan Wasiat dalam Hukum Waris Islam bagi Anak Angkat,” Jurnal Hukum Islam dan Sosial Vol. 21, No. 2 (2020): 150-152.di akses dari http://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/muslimheritage/article/view/1045 pada 18 Febuari 2025.
Ahmad Syukri, "Prinsip Keadilan dalam Pembagian Waris Islam: Antara Hak dan Kewajiban," Jurnal Hukum Islam dan Masyarakat, vol. 22, no. 1 (2024): 45–46.
Aisyah Rahman, "Konsep Pengasuhan Anak Yatim dalam Islam: Antara Tabanni dan Kafalah," Jurnal Hukum Keluarga Islam, vol. 19, no. 2 (2023): 115–116.
Aminuddin Wahid, "Konsep Keadilan dalam Sistem Pewarisan Islam," Jurnal Studi Islam, vol. 18, no. 2 (2022): 75–76.
Fauziah Rahman, "Adopsi dalam Islam: Antara Kafalah dan Hak Waris," Jurnal Hukum Keluarga Islam, vol. 22, no. 1 (2024): 75–76.
Hasbi A. Rahman, "Prinsip Keadilan dalam Pembagian Waris Menurut Hukum Islam," Jurnal Hukum Islam, vol. 17, no. 2 (2021): 134–135.
Muhammad Amin Suma, "Pembagian Warisan dalam Hukum Islam: Telaah Ayat-Ayat Mawaris," Jurnal Hukum Islam, vol. 18, no. 1 (2022): 45–46.
Muhammad Fadli, "Prinsip Tahrim dalam Hukum Waris Islam: Studi tentang Larangan Menerima Warisan," Jurnal Studi Hukum Islam, vol. 19, no. 2 (2023): 112–113.
Muhammad Iqbal, "Asas Ijbari dalam Hukum Waris Islam: Kajian terhadap Implementasi di Indonesia," Jurnal Hukum Islam, vol. 20, no. 1 (2023): 55–56.
Nur Aisyah, "Klasifikasi Ahli Waris dalam Hukum Islam: Kajian Dzawil Furudh, 'Asabah, dan Dzawil Arham," Jurnal Hukum Islam dan Keluarga, vol. 21, no. 1 (2024): 78–79.
Paryadi, “maqashid syariah: definisi dan pendapat para ulama,” Cross-border, vol. 4, No. 2 (2021): 201-216. Di akses dari https://journal.iaisambas.ac.id./index.php/Cross-Border/article/view/742/586
Rahmawati Hasan, "Konsep Tabanni dalam Hukum Islam: Studi tentang Status Anak Angkat," Jurnal Hukum Keluarga Islam, vol. 18, no. 2 (2023): 102–103.
Ridwan Abdullah, "Kafalah dalam Islam: Perlindungan Anak Tanpa Mengubah Nasab," Jurnal Fiqh dan Ushul Fiqh, vol. 18, no. 1 (2022): 33–35.
Siti Nurhayati, "Implikasi Hukum Adopsi terhadap Mahram dan Warisan dalam Islam," Jurnal Studi Islam dan Hukum Keluarga, vol. 22, no. 2 (2024): 78–80
Syahputra, "Implikasi Hukum Kafalah terhadap Status Anak Angkat dalam Islam," Jurnal Hukum Islam dan Masyarakat, vol. 15, no. 1 (2022): 30–32.
Tasya Putri Rachman, Bambang Eko Turisno, Rahandy Rizki Prananda "Tinjauan Yuridis Terhadap Pembagian Harta Kekayaan Dalam Perkawinan Bila terdapat Hibah Menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Dan KUHPerdata (Studi Putusan Pengadilan Negeri Batam No 325 Pdt.G/2018/PN BTM)", Diponegoro Law Journal, Vol 11 No.2 (2022) diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/article/view/33600 Pada 20 April 2025
Riki Sembiring, “Keadilan Pancasila Dalam Perspektif Teori Keadilan Aristoteles” jurnal actual justice Vol. 3, No.2 (2018): 139-155. Di akses dari https://ojs.unr.ac.id/index.php/aktualjustice/article/view/539
UNDANG-UNDANG
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan serta Kompilasi Hukum Islam (KHI)
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.