Analisis Kedudukan Anak Angkat dalam Pembagian Warisan Ditinjau dari Hukum Adat Karo

Studi di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo

Authors

  • Saparutdin Brutu Universitas Negeri Medan
  • Ramsul Nababan Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.55606/inovasi.v5i1.5196

Keywords:

Adopted Child, Customary Law, Inheritance, Patrilineal, Perkahkah Bohan

Abstract

This study aims to analyze the legal status of adopted children in inheritance distribution according to Karo customary law. The method used is qualitative research with an empirical juridical approach. This approach was chosen to explore the interaction between customary legal norms and practices that occur in Karo society. Through an empirical approach, researchers seek to directly understand how inheritance distribution is carried out in the daily lives of the Karo customary community. The research data sources consist of primary data obtained through direct interviews with traditional leaders, field observations, and documentation, while secondary data comes from literature, regulations, and related documents. Data analysis was conducted qualitatively with the stages of data reduction, data presentation, and verification or drawing conclusions. The results of the study indicate that the Karo community, particularly in Dokan Village, recognizes that adopted children adopted through the Perkahkah Bohan traditional ritual have equal status to biological children in social and emotional aspects. Adopted children who are adopted before a married couple has biological children usually receive full inheritance rights, especially if the child is male. However, if the adopted child arrives after the birth of a biological child, the inheritance rights received tend to be smaller or different, which are determined based on family deliberation. The factor of customary legitimacy through traditional rituals plays a crucial role in determining the status of adopted children regarding inheritance rights. These findings confirm that Karo customary law is dynamic, adapting to social conditions while maintaining the principle of patrilineal kinship as the primary basis of the inheritance system. Thus, the status of adopted children in Karo customary law is not static, but rather contextual, in accordance with customary values and collective family decisions.

References

Aprilianti, & Kasmawati. (2022). Hukum adat Indonesia. Pusaka Media.

Arihta, Y. (2015). Kedudukan anak angkat dalam pewarisan menurut hukum adat Batak Karo di Desa Ajibuhara Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. JOM Fakultas Hukum, 2.

Br Tarigan, E. P., Ramadhania, J. A., Lumban Gaol, R. S., Taufiq, T. A., Balqis, T. L., Siahaan, P. G., & Hadiningrum, S. (2024). Analisis perlindungan hukum pembagian warisan terhadap anak adopsi berdasarkan hukum perdata Islam. INNOVATIVE: Journal of Social Science Research, 4(3).

Fajarwati. (2024). Hak dan kewajiban anak angkat. Jurnal Tahqiqa, 18(2). https://doi.org/10.61393/tahqiqa.v18i2.238

Fatimah, S., & Syahruddin, E. (2021). Hukum adat (1st ed.). Penerbit Yayasan Barcode. https://doi.org/10.35706/djd.v1i1.5466

Fiantika, F. R., Wasil, M., Jumiyati, S., Honesti, L., Wahyuni, S., Mouw, E., Jonata, Mushidi, I., Hasanah, N., Maharani, A., Ambarwati, K., Nurlidaputri, R., Nuryami, & Waris, L. (2022). Metodologi penelitian kualitatif (1st ed.). PT. Global Eksekutif Teknologi.

Hadikusuma, H. (2015). Hukum waris adat. PT Citra Aditya Bakti.

Hasibuan, R. S., Saragih, T., Hutabarat, L., & Hadiningrum, S. (2024). Hak anak tiri dalam mewarisi menurut hukum Islam. CENDEKIA: Jurnal Hukum, Sosial & Humaniora, 2.

Hatta, A. A., & Subagiyo, J. A. (2024, Maret). Pengaruh modernisasi terhadap hukum waris adat Batak Karo. Mandub: Jurnal Politik, Sosial, Hukum, dan Humaniora, 2(1). https://doi.org/10.59059/mandub.v2i1.920

Huda, M. C. (2021). Metode penelitian hukum (pendekatan yuridis sosiologis) (1st ed.). The Mahfud Ridwan Institute.

Iqbal, M. (2024). Implikasi pernikahan sebagai sanksi dari pacaran dalam perspektif maqasid syari’ah dan hak asasi manusia (HAM). Ahlana: Jurnal Hukum dan Hukum Keluarga Islam, 1(1).

Mamik. (2015). Metodologi kualitatif. Zifatama Publisher.

Millah, A. S., Arabiah, D., Febriani, E. S., & Ramdhani, E. (2023). Analisis data dalam penelitian tindakan kelas. Jurnal Pendidikan, 1(2), 140–153.

Nugroho, S. S. (2016). Hukum waris adat di Indonesia (1st ed.). Pustaka Iltizam.

Pandika, R. (2014). Hukum pengangkatan anak. Sinar Grafika.

Perangin, E. (2018). Hukum waris (8th ed.). Raja Grafindo Persada.

Pusat Penelitian dan Pengkajian Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi RI. (2011). Dasar pertimbangan yuridis kedudukan hukum (legal standing) kesatuan masyarakat adat dalam proses pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi.

Rijali, A. (2018). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81–95. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374

Samosir, D. (2013). Hukum adat: Eksistensi dalam dinamika perkembangan hukum di Indonesia. Nuansa Aulia.

Sijabat, Y. G. M., Theresia, D. P., Br Perangin-Angin, R. B., & Ibrahim, M. (2023, Oktober). Pertanggungjawaban pidana anak sebagai pelaku kriminalitas begal di Kota Medan. Pancasila and Civics Education Journal, 2(3). https://doi.org/10.30596/pcej.v3i2.16951

Sinambela, S. M., Sembiring, G. P., Lumban Tobing, J. N. Y., Saragih, M. D., Mangunsong, A.-F., Hadiningrum, S., & Siahaan, P. G. (2024, Oktober). Analisis hukum perdata terhadap pembagian warisan anak dalam perspektif masyarakat Batak Toba. JLEB: Journal of Law Education and Business, 2(2). https://doi.org/10.57235/jleb.v2i2.2758

Siregar, F. A. (2018). Ciri hukum adat dan karakteristiknya. Al-Maqasid, 4(2). https://doi.org/10.32505/qadha.v4i2.312

Soekanto, S. (2011). Hukum adat Indonesia. PT Raja Grafindo Persada.

Soetoto, E. O. H., Ismail, Z., & Lestari, M. P. (2021). Buku ajar hukum adat (1st ed.). Mazda Media.

Susiana. (2011). Hak anak angkat terhadap harta peninggalan orang tua angkat menurut hukum Islam. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 13, 153–170.

Tamba, I. N., Padang, P., Hasibuan, M., Bangun, D. P. B., Aritonang, A., Siahaan, P. G., & Hadiningrum, S. (2024). Akibat hukum pembagian harta warisan dalam masyarakat adat Karo menurut hukum adat dan KUHPerdata: Studi komparatif. Jurnal Pendidikan, 6(4), 20314–20322. https://doi.org/10.31004/joe.v6i4.6096

Tambunan, F. H. (2013). Tinjauan yuridis pengangkatan anak warga negara Indonesia oleh warga negara asing (intercountry adoption). Unnes Law Journal, 2(1), 97–108.

Tarigan, A. A. (2014, Juli). Pelaksanaan hukum waris di masyarakat Karo Muslim Sumatera Utara. Ahkam, 14(2). https://doi.org/10.15408/ajis.v14i2.1279

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Downloads

Published

2025-11-08

How to Cite

Saparutdin Brutu, & Ramsul Nababan. (2025). Analisis Kedudukan Anak Angkat dalam Pembagian Warisan Ditinjau dari Hukum Adat Karo: Studi di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo. Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 5(1), 56–66. https://doi.org/10.55606/inovasi.v5i1.5196