Analis Peran dan Tugas Kader Posyandu dalam Pelaksanaan Program Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas
DOI:
https://doi.org/10.55606/klinik.v4i1.5842Keywords:
Exclusive Breastfeeding, Posyandu Cadres, Stunting, Supplementary Feeding, TrainingAbstract
Stunting is a persistent nutritional issue that affects children's physical growth and cognitive development, and its prevalence in Indonesia continues to be a major barrier to public health progress. Posyandu cadres, as the frontline of community health services, play a vital role in implementing stunting prevention programs. This study aims to explore the roles and responsibilities of Posyandu cadres in providing supplementary nutrition, promoting exclusive breastfeeding and complementary feeding (MP-ASI), monitoring infant growth and development, and assisting families in maintaining environmental sanitation. A qualitative descriptive approach using a case study technique was employed within the jurisdiction of Puskesmas Perumnas. The results show that cadres actively identify children at risk of stunting, offer nutritional education, and monitor growth, although they face challenges related to capacity, logistics, and coordination between sectors. To enhance the effectiveness of stunting prevention efforts, it is recommended that cadre capacity be strengthened through continuous training and supervision.
References
Artanti, S., & Sari, D. (2021). Pelaksanaan kegiatan Posyandu balita pada masa pandemi Covid-19 sebagai upaya pemenuhan hak balita sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan. https://doi.org/10.37402/jurbidhip.vol8.iss2.150
Bappenas, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. (2018). Pedoman pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi di kabupaten/kota. Jakarta: Kementerian PPN.
BAPPENAS. (2021). Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Bilah, A. N. (2023). Peningkatan kapasitas dan pendampingan kader Posyandu pada adaptasi kebiasaan baru dalam upaya pencegahan stunting. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 2467–2477. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14218
Didah. (2020). Gambaran peran dan fungsi kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Jurnal Kebidanan Malahayati, 217–221. https://doi.org/10.33024/jkm.v6i2.2306
Eliza, S. A., & Alindariani, D. A. (2022). Peningkatan kapasitas kader tentang upaya deteksi dini stunting pada balita dengan pelatihan daring. Media Karya Kesehatan. https://doi.org/10.24198/mkk.v5i1.35261
EP, S. (2018). Buku saku desa dalam penanganan stunting. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Ida Maryati, N. A. (2023). Faktor dominan terhadap kejadian stunting balita. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2695–2707. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i3.4419
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. (2021). Profil Kesehatan Republik Indonesia.
Khofipa, I. S., & Rachmawati, F. (2023). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Unter Iwes Kabupaten Sumbawa Besar. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science, 2722–2942.
Liputo, S. A. (2023). Pelatihan pembuatan MPASI tinggi gizi berbahan pangan lokal sebagai upaya pencegahan stunting pada pos gizi bagi ibu hamil dan balita di Desa Iloheluma Kabupaten Bonebolango Gorontalo. Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian, 106–111.
Mulyaningsih, T. M. (2021). Beyond personal factors: Multilevel determinants of childhood stunting in Indonesia. PLoS ONE. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0260265
Ni Luh Made Asri Dewi, N. N. (2021). Kejadian stunting pada balita 12–36 bulan. Jurnal Keperawatan Jiwa, 55–60. https://doi.org/10.26714/jkj.9.1.2021.55-60
Nisa Nugraheni, A. M. (2023). Peran kader Posyandu dalam mencegah kasus stunting di Kelurahan Ngijo. Lifelong Education Journal. https://doi.org/10.59935/lej.v3i1.198
Nugraheni, N., & Nisa, A. M. (2023). Peran kader Posyandu dalam mencegah kasus stunting di Kelurahan Ngijo. Lifelong Education Journal, 83–92. https://doi.org/10.59935/lej.v3i1.198
Pramulya. (2021). Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24–60 bulan. Kesehatan Kusuma Husada.
Purnaningsih, N. L. (2023). Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa Muncanglarang, Kabupaten Tegal. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 1. https://doi.org/10.29244/jpim.5.1.128-136
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan stunting dan pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253
Rejeki, R. S. (2023). Analisis peran kader Posyandu dalam pencegahan stunting di Kelurahan Margoagung, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman. Journal of Social and Policy Issues, 21–125.
Revinel, R. F. (2023). Peningkatan peran kader melalui edukasi dalam pencegahan stunting di Kemayoran Jakarta Pusat. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 1253–1261. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i2.13478
RI, K. (2021). Buku saku kader pintar cegah stunting. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Sari, D. W. (2021). PKM kelompok pendampingan kader kesehatan pada pembentukan rumah diabetes mellitus di Kelurahan Penggaron Lor Kota Semarang. International Journal of Community Service Learning.
Sugandini, W. E. (2023). Pelatihan dan pendampingan kader Posyandu membuat pudding jagung modisco untuk pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan di Desa Tegallinggah. Widya Laksana, 101–112. https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.51152
Titaley, C. R., & Ariawan, I. (2019). Determinants of the stunting of children under two years old in Indonesia: A multilevel analysis of the 2013 Indonesia Basic Health Survey. Nutrients. https://doi.org/10.3390/nu11051106
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
